Pelaksanaan
Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Matuari Kota Bitung SULUT Tahun 2014,
dilaksanakan kemarin (18/2/2014),
dihadiri oleh Perwakilan BAPEDA, Robby
Rotinsulu, dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Maxi Rumuat, Kepala
Puskemas Matuari Dr. Erni Polontoh, sejumlah Lurah se-Kecamatan Matuari minus Tanjung Merah,
Perwakilan Fasilitator PNPM Mandiri Perkotaan Bitung OSP 8 SULUT, Dianne Dirk dan sejumlah Tokoh-masyarakat setempat.
Terungkap usulan pembuatan jalan dan drainase serta lampu jalan masih mendominasi, disamping perlengkapan
kantor kelurahan yang
belum seluruhnya disiapkan oleh
pemerintah, misalnya seperangkat computer yang hanya 1 unit, meja kursi yang
kurang, apalagi kantor kelurahan yang tidak memadai untuk disebut
kantor, hal ini dikeluhkan oleh Kepala Kecamatan, saat daftar usulan
kelurahan Sagerat Weru 2 dibacakan, beliau turut menambahkan.
Seperti
tahun-tahun sebelumnya, perwakilan dari kelurahan (Lurah) diberikan kesempatan untuk memaparkan apa yang
menjadi prioritas usulan kelurahan yang bersangkutan sehubungan dengan
rencana pembangunan kelurahan yaitu usulan
masyarakat yang direkap
dari usulan masyarakat saat pelaksanaan Musrenbang kelurahan.
Disampaikan
oleh Camat Matuari,
Ellen
Sutrisno bahwa dari pihak Kecamatan telah mengundang Dinas Tata Ruang dan Dinas
PU namun tidak nampak hadir, demikian juga dari sekian anggota legistatif hanya
Bobby Dumgair yang nampak
ada namun meninggalkan Kantor Kecamatan sebelum acara dimulai. Molor memang, undangan jam 8, mulai hampir jam 10.
Tidak
tampak perwakilan dari masyarakat miskin yang hadir, sepertinya tidak ada dalam
daftar undangan, ketika dikonfirmasikan dengan Lurah Sagerat, Agnes Tuwaidan, ternyata mereka dianggap hanya sebagai
penerima program, tidak dirasa perlu untuk didengar apa yang menjadi kebutuhan
mereka. “Merekakan penerima program
saja”, demikian penegasan Lurah Sagerat. Apakah demikian?
Sekian
banyak usulan yang rencana realisasikan pada tahun 2015 akan diseleksi mana
yang akan dibiayai lewat Dana APBN dan APBD. Namun Ironis memang, jika sekian
tahun mengusulkan usulan yang sama lewat penggalian gagasan MUSRENBANG maupun
lewat kegiatan RESES DPRD tapi tidak
kunjung juga terealisasi, seperti Pembangunan Sekolah Dasar yang menjadi
kebutuhan dasar untuk anak-anak di Kelurahan Manembo-nembo Atas sebagai
kelurahan yang paling banyak penduduk di Kota Bitung SULUT. Alasanya masih alasan
yang sama yaitu persoalan lahan, tidak disiapkan lahan/tidak ada lahan. “Memang, sudah beberapa kali ada usulan pembangunan
Sekolah Dasar di Manembo-nembo Atas tapi, kembali lagi masalah lahan, belum ada
lahan”, demikian keterangan perwakilan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah
Raga, Maxie Rumuat, ketika dimintai tanggapan.
Kemudian
buat apa Musrenbang selalu diadakan tanpa hasil yang yang berarti untuk yang
namanya PERENCANAAAN? Masih parlukah diadakan setiap tahun dengan konsep dan sistim yang Sama?
*Catatan: Dipost pd Group FB Jurnalis Warga Tarsius Bitung (SULUT), Feb. 2014, masih relevan untuk mengoreksi Musrenbang yang setiap tahun dilaksanakan.